
13 Januari 2022, rombongan Formasita tiba di kota Kenangan Yogyakarta. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Rombongan Formasita menuju ke salah satu tempat wisata (cagar sejarah budaya) di Yogyakarta, yakni di salah satu candi yang ada di sana yaitu candi Prambanan.
Candi Prambanan merupakan area candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini dibangun sekitar pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Kuno di kecamatan Prambanan Yogjakarta. Rombongan Formasita berkeliling di area candi Prambanan dan mengambil pelajaran dibalik semua candi-candi yang ada di sana.
Peserta dibagi menjadi 5 kelompok yang selanjutnya ditugaskan untuk menyelesaikan mini project yang telah diberikan sebelumnya, peserta harus menggait informasi sebanyak mungkin terkait candi tersebut, yang kemudian akan di presentasikan di depan kelompok yang lain.
Ini yang membedakan FGTS 1 dan 2 dengan FGTS 3, karena ada item kegiatan lain selain kunjungan ke lembaga tinggi negara yakni ekspedisi budaya.
Banyak pelajaran dan informasi baru yang diperoleh peserta di candi Prambanan, bukan hanya sekedar dokumentasi estetik namun juga terkait ilmu yang bermanfaat bagi peserta yang diperoleh selama berkeliling di candi tersebut.

Rombongan Formasita tidak hanya mencukupkan diri di candi Prambanan. Sore hari rombongan Formasita beranjak dari candi Prambanan menuju Malioboro. Yang kata orang, tidak sah perjalanan ke Yogyakarta jika tidak mengunjungi Malioboro.
Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas Jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg Jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekspresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening dan lain lain. Rombongan Formasita sangat antusias mengelilingi jalan Malioboro dan sekelilingnya hingga matahari tenggelam.
Penulis :
Risfa (sekretaris umum Formasita)